Oleh: Dr. Darmi, M.S. (Ketua), Dr. Jarulis, M.Si. (Anggota), Dr. Yulian Fauzi, M.Si. (Anggota)
Kompos merupakan hasil penguraian parsial dari campuran bahan organik yang dapat dipercepat dengan penambahan konsentrat populasi mikroba dalam lingkungan yang hangat, lembab dan aerobic. Bahan pembentuk kompos beranekaragan, antara lain sampah organik yang berasal dari sampah perkarangan, sampah pertanian, sampah pasar dan juga sampah rumah tangga. Sampah organik yang diolah dalam proses pengomposan akan menghasilkan produk yang bermanfaat yang dapat digunakan sebagai pupuk organik baik untuk tanaman perkarangan ataupun di lahan pertanian dan perkebunan. Pengomposan merupakan salah satu alternatif penanganan sampah organik dan dapat digunakan sebagai subsitusi ataupun pelengkap penggunaan pupuk kimia.
Teknik pembuatan kompos bervariasi mulai dari teknologi sederhana sampai dengan teknologi tinggi. Teknologi pengomposan terdiri dari 3 tipe yaitu sistem windrow, sistem static pile dan sistem In-vessel. Pada dasarnya ketiga sistem tersebut yang membedakan nya adalah teknik aerasinya. Ketiga metode tersebut dapat dimodifikasi mulai dari peralatan sederhana (manual) maupun juga peralatan canggih dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi seperti untuk kebutuhan sekolah, rumah tangga ataupun untuk skala usaha.
Pengenalan berbagai teknik pembuatan kompos pada siswa MAN 1 dapat memacu kreatifitas siswa dalam pengembangan diri serta memotivasi siswa untuk peduli lingkungan hidup sehingga dapat mendorong semangat untuk mewujudkan lingkungan sekolah yang bersih, asri dan bahkan menuju pada predikat green school. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampiran dalam pembuatan kompos sebagai pupuk organik yang dapat digunakan baik untuk kebutuhan lingkungan sekolah maupun tempat tinggal.
Kegiatan ini dilaksanakan pada Hari Jumat, Tanggal 16 Desember 2022 di MAN 1 Kota Bengkulu. Kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat (PPM) dilakukan dengan metode penyuluhan dan demo/praktek latihan pembuatan pupuk organik kompos dari sampah organik/pekarangan. Adapun rangkaian kegiatan PPM ini mencakup persiapan alat dan bahan, perakitan alat komposter, penyuluhan pembuatan dan praktek pembuatan pupuk kompos dari sampah organik. Pengabdian ini dihadiri oleh 3 orang dosen, 2 orang mahasiswa, dan 50 peserta (guru dan siswa).
Kegiatan PPM yang dibuka oleh Wakil kepala Sekolah MAN 1 Kota Bengkulu (Widia Rahmi S.Pd., MSc) ini mendapat sambutan yang hangat dari peserta. Semua peserta cukup antusias mengikutinya, yang terlihat dari kehadirannya yang lebih awal dari jadwal yang disepakati dan siap mengikuti kegiatan pengabdian, serta banyaknya pertanyaan-pertanyaan saat sesi diskusi.
Berdasarkan hasil evaluasi, pengetahuan peserta tentang materi yang disampaikan meningkat. Peserta dapat memahami tentang ragam teknik pembuatan kompos dan pembuatan kompos dengan teknologi sederhana (sistem windrow). Hal ini diketahui banyaknya muncul pertanyaan tentang teknis pembuatan pembuatan kompos dan cara modifikasi wadah komposter, serta cara alternatif untuk membuat EM4 secara local yang digunakan dalam pembuatan kompos sehingga tidak perlu lagi membeli EM 4 di pasaran. Selain itu, pada saat demo, para peserta juga dapat melakukan dan mengikuti pembuatan kompos sesuai arahan dosen-dosen pengabdi. Di akhir sesi, semua perangkat komposter juga diserahkan secara simbolik kepada kepala Sekolah untuk digunakan sebagai percontohan pembuatan kompos di Sekolah MAN 1 Kota Bengkulu.
Gambar 1. Dokumentasi Saat Kegiatan Pengabdian Dosen Jurusan Biologi Berlangsung di MAN 1 Kota Bengkulu.